Sabtu, 19 Januari 2013

kumpulan puisi

Senyum
Karya :Ribka l tobing 

Senyum lah hai teman ku
Karena senym itu indan
Dengan senyuman mu,Hati akansejuk
                   Lebih indah senyum
                   Dari pada murung
                   Murung bagaikan termpurung
                   Senyum bagaikan ketenangan
Kalau begitu
Untk apa murung..?
Senyum lah slalu
Untuk semua orang..!!
                  Senyum akan membuat mu bahagia
                  Murung akan membuat mu murka
                  Senyum bagaikan Surga
                  Murka bagaikan Neraka

Kebahagiaan
karya :Op.bintang

Suara-Suara berisik
Ribut dan gaduh
Telah bertahun-tahun
Hal itu kami alami
            Dulu mereka tak tahu apa-apa
            Kini bisa membaca
            Dulu mereka tak mengetahui apa-apa
            Sekarang sudah mahir brhitung
            Alangkah senang
            Hati ku ini rasa nya
Sungguh tak terlupakan
Sungguh tak terabaikan
Dan rasa nya senang mengingat hal ini
Menghias kehiupan ini
           Bahagia itu bukan hanya satu
           Bahagia itu bukan hanya sementara
Bahagia itu lebih berharga
jika dapat membuat orang lain berbahagia.

Langit dan Bunga
karya :Elia l tobing

Kulihat langgit yang tak nampak
Menampakkan wajah nya yang tak ceriah
Kusaksikan pergumulan antara malaikat dan ibblis
Mata logika ku menjadi buta
Karena dinggin nya jiwa yang membekukan semua perasaan
Aku berdiri di atas tebing yang rapuh
Dan mencoba meraih bungga yang ada di taman
Ku genggam helaian bungga yang berisi embun
Yang dapat menghilangkan rasa dahaga ku
Namun bungga itu lenyap tertiup angin
Setelah ku berikan rasa kejujuran dan rasa pahit yang membuat nya terluka
Kcoba kembali mencari helaian bungga itu
Dan akan kurangkai agar nampak indah
Namun tak ku temui tempat sembunyi nya
Tinggal lah batang yang masih ku genggam
Walau sekali mengeluarkan duri yang sekali mebuat ku terluaka

Sebuah Tanda
Karya :M Husni Iskandar

DENGARKAN
ku bicara padamu…
“lihatlah malam begitu gelap”
lalu di mana bulan?,
kepergian adalah terang yang berganti remang,
tiada warna dan kemudian gelap…
ketika perlahan ku susun rasa percaya itu
tapi sekejap kau porandakan…
apakah tidak kau lihat malam tanpa bulan itu
sebagai “tanda seru” yang ku letakkan
di sebuah akhir kalimat yang ku pahat di hatimu yang membatu?

Mardhotillah 
karya :M Husni Iskandar

Untuk jiwa yang terseret gelombang lautan..
aku tenggelam dalam gelora atas nama cinta..
dan terus terbenam dalam seretan berjuta cahaya kasih sayang yang bertumpuk dari segala penjuru..
Aku terlena dalam gelimang cahaya kasih dan sayang-Mu,
yang terus ku kejar walau harus kutempuh jarak
melintas empat belas samudera
kerinduan ini akan terus ku kejar sampai ke liang lahat
kuburanku

Rindu 
karya : M. Husni iskandar

Ku yg dibui rasa bersalah ketika meninggalkanmu di kegelapan rindu yg kerontang..
engkau yg kemudian tenggelam dlm haru biru lautan teramat duka..
pucuk2 surat itu adlh tulisan tinta merah tangan kiri yg selalu ku abaikan..
kini ku bicara kpd sekuntum melati..
aku ingin pulang dan menjadi penawar rasa untuk kerontangnya rindu yg selama ini tlh ku pasung menjadi “bratawali” dipangkal lidah kehidupanmu..

Eksakta Cinta
karya : M Husni Iskandar

Wajahmu adalah gravitasi….
Ketika hatiku terjebak di antara gaya dan gerak…
yang menyingkap tabir rahasia gejala berat cintaku padamu…
Aku tenggelam dalam lautan relativitas cinta…
Dalam kecepatan tahun cahaya angan-angan
ku genggam sekuntum mawar,
Menembus batinmu yang kokoh,
Melintas bulan dan bintang yang menjadi saksi klasik
Ketika panah asmarandana terus melesat dan mencari
Tuk berlabuh diantara ruh kasih sayangmu…..
Cintaku padamu,
Adalah ribuan tahun cahaya yang terus ku kejar
Ku berangkat dari hati yang digerakkan
Diantara sejuta angan-angan…
Tenggelam dalam lautan cahaya kasih sayangmu…
Ku ingin menari bersamamu…
Merangkai energi rindu diatas permadani beludru…

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger

Translate

Popular Posts